Tahukah kamu/
Ada bencana yang selalu memburu/
Tapi kau tak pernah tahu/
Karena ia terlihat indah di matamu//
Dan ketika kau sadari itu/
Kau bisa ambil kuda-kuda/
Atau pasang tampang waspada/
Tapi ia tetap terlihat indah bagimu//
Ketika ia berlalu/
Bibirmu merapalkan syukur/
Tapi hatimu merutukkan kesal/
Tanpa sadar wajahmu guratkan sesal//
Dan ketika ia menghampirimu/
Kau sudah tersenyum dulu/
Lalu ketika kesadaran itu menjelma/
Kau pilih diam saja//
Hanya dalam hati kau berkata/
Ini benar-benar bencana/
Lalu kau larikan hatimu ke mana saja/
Asal tidak menuju dosa//
Tapi tidak akan lama/
Karena setelah berakhir semua/
Kau akan kembali merindukannya///